Senin, 06 Mei 2013

MANFAAT MANAJEMEN WAKTU

MANFAAT MANAJEMEN WAKTU


        Setiap orang-setidaknya-mempunyai tujuan hidup untuk masa depan. Walaupun terkadang ada juga sebagian orang yang tidak tahu ke depan hidupnya seperti apa, mau jadi apa, dan apa yang mesti ia lakukan. Jangankan mereka ‘yang tidak mempunyai tujuan hidup’ itu, terkadang yang sudah mempunyai tujuan hidup pun kebingungan bagaimana sebenarnya ia menghadapi hidup ini. Bagaimana ia seharusnya mengatur waktu agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai dengan baik dan benar.
                Ada empat macam orang dalam menghadapi hidupnya, kata Satria dalam buku ini. Pertama, orang yang tidak tahu tujuan hidupnya. Kedua, orang yang tahu tujuan hidupnya, tapi tidak tahu bagaimana cara mencapainya. Ketiga, orang yang tahu tujuan hidupnya dan tahu bagaimana cara mencapainya. Terakhir, orang yang tahu tujuan hidup yang benar dan tahu bagaimana cara mencapainya. Termasuk orang seperti manakah kita?
                Termasuk yang mana pun kita, yang jelas kita membutuhkan keterampilan mengatur waktu (time management). Bahkan jika kita renungkan, keterampilan mengatur waktu lebih utama untuk dipelajari daripada keterampilan atau keahlian yang bersifat sektoral, seperti keterampilan di bidang komputer, arsitektur, kedokteran, ekonomi dan sebagainya. Sebab, jika keterampilan sektoral hanya mengelola satu aspek dari kehidupan manusia yang kompleks, keterampilan manajemen waktu justru mengelola seluruh aspek kehidupan manusia.
                Tapi sayang, tidak semua orang terampil mengatur waktu, bahkan ada yang menganggapnya sepele. Apalagi keterampilan mengatur waktu yang menyangkut kompleksitas hidup. Barangkali ada anggapan bahwa keterampilan mengatur waktu akan bisa dikuasai dengan sendirinya melalui pengalaman hidup sehingga tidak perlu dipelajari. Atau anggapan bahwa mengatur waktu berarti mengubah kebiasaan yang sudah bertahun-tahun dilakukan, sehingga sulit untuk dilaksanakan. Atau mungkin juga ada anggapan bahwa hidup setiap manusia sudah merupakan takdir yang tak dapat diubah, sehingga tak perlu susah payah mengaturnya. Biarlah hidup ini mengalir seperti air saja.
                Semua anggapan tersebut tentu saja keliru, karena seperti keterampilan lain yang dapat dipelajari, keterampilan manajemen waktu juga dapat dipelajari dan dilakukan.  Masalahnya hanyalah kemauan, apakah kita mau menata hidup ini lebih baik lagi. Maukah kita mencapai cita-cita yang kita inginkan? Maukah kita menjalani hidup ini secara seimbang dan selaras, sehingga memperoleh ketenangan dan kepuasan batin? Maukah kita bangkit kembali setelah gagal? Jika jawabannya ya, berarti kita membutuhkan waktu yang termanajemen dengan baik, benar, dan rapi.
                Dalam buku ini kita akan mendapatkan banyak ilmu terakit bagaimana memanajemen waktu kita agar lebih efektif dan efisien. Di antara manfaat jika kita pandai memanajemen waktu, kata Satria, adalah sebagai berikut; Kita akan lebih mantab dan semangat menjalani hidup ini, hidup kita bisa lebih seimbang dan selaras, dapat mencapai cita-cita atau tujuan hidup yang kita kehendaki, termotivasi untuk melakukan apa yang kita inginkan, dapat memanfaatkan waktu dengan baik, terhindar dari keletihan kronis dan stress yang dapat berakibat pada gangguan psikologi dan fisik, menjadi orang yang lebih percaya diri dan kreatif, dan tentunya tidak lagi kesepian. Hidup kita akan penuh dengan pengalaman beragam bersama orang lain. Kita akan menjadi orang yang suka bekerjasama dan bersosialisasi. Walaupun kita dapat melakukan segala sesuatu sendirian, tapi kita tahu hasil yang lebih besar akan kita dapatkan jika bersinergi dengan orang lain.
 
 
 
Sumber referensi : Didi wahab

Pengikut